sebuah kelenteng kecil yang berjarak 1,5 kilometer dari pusat kota bengkayang.melalui jalan desa yang agak kecil dan rusak.bangunannya masih sangat sederhana namun tampak megah,karena berada ditempat yang agak tinggi.disisi bukit menghadap kearah gunung.kelenteng ini menjadi tempat sembahyang bagi para pengusaha dan pekerja tambang emas tradisional pada masa lampau.pada saat tahun baru imlek kelenteng ini sangat ramai dikunjungi.saya pernah membawa teman dari luar kota ke tempat ini.dan dia mengatakan tempat ini sangat indah dan strategis.saya menanyakan apa sebabnya?dan ia mengatakan kelenteng ini berada di bukit yang tidak begitu tinggi,menghadap gunung dan mempunyai suara musik yang alami sepanjang masa.setelah dijelaskan saya baru sadar, memang ada salah satu sungai yang mengalir tepat didepan kelenteng(seberang jalan).karena alirannya melalui bebatuan sehingga menimbulkan suara alami yang sangat indah.dulunya saya tidak begitu menyadarinya,mungkin udah biasa.namun bagi orang luar suara air tersebut memang terasa lain karena tempat yang begitu tidaklah banyak.(syukurlah ditempat kita ada 2 buah lokasi kelenteng yang mempunyai musik yang alami,yang satunya dilain kesempatan akan kita ceritakan).
jalan menuju kelenteng dengan pemandangan gunung pandan.
tangga yang menuju keatas kelenteng.dan bagunan buat santai dan berteduh disampingnya.
bangunan kelenteng yang berbahan atapnya dari bahan kayu belian.sederhana tapi indah.
nama didepan bangunan kelenteng.
altar utama dan hanya satu satunya didalam kelenteng.
inilah patung dan papan nama THAI PAK KUNG KUNG.saya menyebutnya dalam bahasa hakka.dimana hampir disemua tempat tinggal orang hakka selalu menyubut THAI PAK KUNG KUNG namun lain sebutannya bagi dialek yang lain,mandarin misalnya.
pemandangan gunung pandan yang berada tepat didepan kelenteng.dan dataran yang dulunya merupakan lokasi tambang tradisional.
gunung pandan yang tampak dikejauhan.
aliran sungai yang mengalunkan suara yang alami.damai dan menenangkan jiwa.
